Indonesia Krisis Penulis? Ini Agenda Besar Raditya DIka









Pria muda multitalenta Dika Angkasaputra Moerwani atau yang dikenal dengan Raditya Dika (30) mengaku prihatin dengan jumlah penulis skenario yang sangat sedikit di Indonesia. Padahal, saat ini kebutuhan akan profesi tersebut sangat besar.



"Sepertinya Indonesia tengah mengalami krisis penulis skenario," kata dia, di Jakarta, belum lama ini. Hipotesis rendahnya penulis skenario bermutu di Tanah Air berangkat dari kesulitan hasil curahan hati antarsesama penulis dan penulis skenario film yang lain.



Pengalaman 10 tahun sejak menulis novel Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005) hingga Koala Kumal (2015), atau pendeknya tujuh novel dan tiga komik membuat Radit memiliki banyak fan. "Ada dari mereka yang bilang, 'Saya suka buku kakak' atau 'Saya suka buku Abang', tetapi saya justru menantikan mereka bilang, 'Saya sudah buat buku, Kak', begitu misalnya," kata Radit.



Bukan Radit namanya jika hanya bisa mengeluh. Bintang iklan beberapa produk itu kemudian merancang Writers Development Program, sebuah program untuk mencetak penulis skenario muda. "Mereka yang tertarik bisa mengirimkan lamaran sebagai penulis, disertai contoh tulisan. Nantinya juga akan ada tes tertulis."



Selanjutnya, akan terseleksi 20 anak muda usia lulus SMA yang akan dimanfaatkan menjadi 10 orang untuk mendapatkan mentoring gratis. "Dipilih usia setelah lulus SMA karena jadwalnya lebih fleksibel dan dipilih yang berada di Jakarta karena mentoring dilakukan di kota ini," ujar pemain utama, produser, penulis cerita, sekaligus sutradara serial situasi komedi Malam Minggu Miko itu.




Setelah melalui tahap awal dan seleksi administratif, calon penulis skenario itu nantinya akan menjalani mentoring. "Mentoring selama setahun dan gratis. Selain saya, akan ada mentor lain seperti penulis buku dan penulis skenario yang sudah jadi," ujar dia.



Radit menambahkan mentor-mentor itu nantinya akan bekerja secara sukarela alias tidak menerima bayaran. "Sebab, ini murni kepedulian kita untuk mencetak penulis skenario berkualitas."



Dengan alasan itulah, Raditya memiliki parameter penulis bagus, seperti harus paham teknis penulisan dasar, bisa membuat dialog, adegan, menciptakan karakter yang menarik, termasuk karakter tiga dimensi yang sudah, sedih, senang, atau takut dalam satu karakter sekaligus. "Namun, itu bisa disederhanakan demikian, kunci utama dalam menulis suatu cerita atau skenario ialah kejernihan cerita. Banyak penulis, terutama yang baru, terjebak pada cerita dengan alur berputar-putar," ujarnya.



Lulusan Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia itu juga berencana membagi gratis 52 skenario Malam Minggu Miko, film Manusia Setengah Salmon (2013), dan Marmut Merah Jambu (2014) di toko daring Radityadika.com pada pekan pertama Mei 2015.



Raditya Dika dikenal sebagai penulis novel, aktor film, penulis skenario, sutradara, komedian, komik, dan bahkan bintang iklan. Apa pun yang dia kerjakan selalu menarik perhatian publik, termasuk video pendek Diary Komedian yang bercerita soal memasak, kucing, dan olahraga di laman berbagi video YouTube dan diakses hingga ratusan ribu kali.











Sumber: lampost
Indonesia Krisis Penulis? Ini Agenda Besar Raditya DIka Reviewed by Unknown on 23.30 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Hak CiptaSuaraNews.com © 2014 - 2015 Template Design by Hatree Partner Gabe Boni and Crodile
Diberdayakan oleh Blogger.